Bahagia adalah sesuatu yang begitu di buru oleh banyak manusia. Bahagia itu
menggambarkan satu sisi yang tidak bisa digantikan dengan hal apapun jua. Banyak
yang kaya, namun nyatanya kekayaan itu tak membuatnya bahagia. Kekayaan itu tak
mampu membeli mahalnya bahagia. Ada pula yang miskin terlunta-luntah,namun hidup
bahagia walau hanya tidur beralas tanah. Bahagia itu kita yang punya,bahagia itu
kita yang cipta.
Tentang bahagia, bukan berarti selalu mendapatkan apa yang kita minta, tapi
mensyukuri apa yang kita punya. Bahagia juga tak melulu tentang
uang, prestasi, kesuksesan,dan sebagainya. Bahagia itu adalah saat kita mampu
bersabar dengan ujian yang datang tiba-tiba. Bahagia itu adalah saat kita mampu memilih
untuk diam daripada meluapkan amarah. Bahagia itu adalah saat kita mampu menerima dengan lapang dada
saat kritikan terhadap diri melayang di depan mata.
Tentang bahagia, kita bisa mengambil pilihannya sendiri, menentukkan
tingkatnya sendiri, mewujudkannya sendiri. Kita hanya perlu percaya bahwa dari
setiap kebahagian yang kita punya ada campur tangan Tuhan di sana. Kita juga
perlu sesekali menengok kebelakang sana, mungkin di sudut sana jauh di belakang
sana masih ada saudara kita yang memerlukan sedikit kebahagian yang kita
punya. Jika kita mampu berbagi setetes kebahagian disana maka itulah kebahagian
sesungguhnya. Memiliki kebahagian yang bisa dibagi dengan orang lain dan
membuatnya merasakan kebahagian yang sama.
Tentang bahagia, jangan hanya terlena mengejar bahagianya di dunia namun
juga di alam setelahnya. Bukankah kebahagian dunia itu sifatnya sementara? Maka
laksana musafir, tekad kita adalah tiba di tempat tujuan yang jauh di
sana,dengan perasaan bahagia yang sama saat kita berada ditempat
singgah.Aku,kamu, Kita sama-sama berada di jalan yang sama,mengejar sesuatu
untuk hiburan selama di dunia,namun jangan biarkan diri lupa bahwa kehidupan
dan kebahagian sesungguhnya adalah di akhirat sana.
Komentar
Posting Komentar