Langsung ke konten utama

Generasi Mentoring



“Mentin” Sarana Sumplementasi Nilai Islam untuk Membentuk Karakter Genersi Millenials,Sebagai Langkah Awal Menuju Indonesia Maju Tahun 2025
(Tia wulandari)





Indonesia,negara majemuk yang terkenal dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika yang artinya Berbeda-beda tetapi tetap satu.Ya ini dia negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia setelah China,India dan Amerika Serikat .Indonesia menurut saya adalah negara yang luar biasa,karena keberagamannya, kekayaaan sumber daya alamnya,budayanya,bahasanya,sukunya namun tetap menjadi satu bangsa yang yang utuh yang bisa bersatu yang sekarang kita kenal dengan Indonesia.Lalu apa Indonesia menurut anda?
“Apakah Indonesia itu? Pertanyaan ini sederhana tetapi mendasar. Indonesia bukan hanya nama sebuah negara, tetapi juga sebuah bangsa yang memiliki sejumlah realitas-obyektif: baik dari segi geografisnya, budayanya, keragaman penduduknya, adat-istiadat dan agamanya. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk (plural).
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah negara kepulauan yang membentang dari Sabang (Aceh, Pulau Sumatera) sampai Merauke (Papua), secara geografis terdiri lebih dari 13.667 pulau. Letak geografisnya di antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua Samudera (Hindia/Indonesia dan Pasifik). Negeri yang dilalui garis Kathulistiwa dan demikian luas ini beriklim tropis, dan memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah. Dari sudut demografi, Indonesia berpenduduk sekitar 210 juta jiwa lebih dan berada pada urutan keempat besar dunia, setelah China, India, dan Amerika Serikat.
Dari sudut kekayaan budayanya, Indonesia merupakan negara yang masyarakatnya multietnis, dengan lebih dari 100 etnis atau subetnis. Tercatat juga 583 bahasa dan dialek lokal di seluruh Indonesia, dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional. Indonesia juga merupakan negara multireligius di mana terdapat berbagai agama, dengan mayoritas penduduknya beragama Islam.
Hal-hal di atas adalah realitas-realitas obyektif atau kenyataan-kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, bahwa Indonesia adalah negara besar dan plural. Besar karena, wilayahnya yang amat luas dan jumlah penduduknya yang demikian banyak. Plural, karena kenekaragaman budaya (suku/etnis, ras, adat-istiadat, bahasa dan agama), yang secara filosofis terungkap dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu).
Indonesia hadir tidak lepas dari konsep kehadiran sebuah negara-bangsa (nation-state) yang tumbuh dari kesadaran nasionalisme para pejuang dan Bapak Bangsa (the founding fathers). Munculnya kesadaran berbangsa, merupakan satu modal mendasar yang amat penting artinya bagi kehadiran bangsa Indonesia. Di situlah peran nasionalisme hadir dan mewarnai hadir dan berkembangnya sebuah bangsa. Bangsa, menurut Ernest Renan –yang pendapatnya sering dikutip Bung Karno itu–, hadir karena ada kesamaan nasib dan penderitaan, serta adanya semangat dan tekad untuk berhimpun dalam sebuah “nation” atau bangsa. Lebih jauh Renan berpendapat, bangsa ialah suatu solidaritas besar, yang terbentuk karena adanya kesadaran akan pentingnya berkorban dan hidup bersama-sama di tengah perbedaan, dan mereka dipersatukan oleh adanya visi bersama.
Jadi, bangsa hadir, bukan dikarenakan ada kesamaan budaya, suku, ras, etnisitas, agama dan pertimbangan-pertimbangan primordial lain, tetapi lebih pada adanya kesamaan nasib dan keinginan untuk hidup bersama dalam sebuah komunitas bangsa. Dalam konteks ini maka bangsa adalah sebuah komunitas pasca-primordial –di mana realitas pluralisme atau kenyataan kemajemukan bangsa bukan lagi dipandang sebagai masalah, tetapi sebuah kenyataan yang tidak dapat dipungkiri, dan justru merupakan modal utama bangsa itu.
Nasionalisme atau rasa dan tanggung jawab kebangsaan tersebut merupakan sesuatu yang penting di dalam proses “character and nation building”. Tidak ada bangsa hadir tanpa nasionalisme –tentu saja dengan kadar dan konteks masing-masing, sesuai dengan histori dan banyak faktor yang mempengaruhinya. Nasionalisme dan proses berbangsa, justru baru dimulai dan memperoleh tantangan-tantangan baru setelah bangsa itu sendiri hadir.
Kesadaran nasionalisme Indonesia tak lepas dari era kebangkitan nasional 1908, dan Sumpah pemuda 1928 yang telah meninggalkan dokumen amat mendasar sebagai wujud dari adanya kesamaan nasib dan solidaritas bersama untuk: bertanah air, bertumpah darah, dan berbahasa satu: Indonesia. Jadi hakikat nasionalisme makin artikulatif: menuju kemerdekaan sebuah bangsa bernama Indonesia.
Jadi kehadiran Indonesia tumbuh atas kesadaran bersama segenap elemen yang ada untuk bersama-sama mewujudkan, memelihara dan memajukannya. Indonesia hadir bukan atas pemberian kaum penjajah. Ini suatu modal sejarah yang amat berharga. Kita harus mensyukuri modal sejarah yang kita miliki tersebut, dengan melakukan upaya dan tindakan nyata dan terbaik bagi kemajuan bangsa Indonesia.Kini, yang lebih penting adalah bagaimana mendesain masa depan Indonesia yang lebih baik.” Begitu kata Akbar Tandjung dalam tulisannya yang saya kutip dari situs http://www.setneg.go.id/.
Saya sangat setuju dengan statement terakhir dari kutipan diatas,bahwa yang lebih penting dari itu semua adalah bagaimana menjadikan Indonesia mempunyai masa depan yang lebih baik.Seperti yang kita tahu,Indonesia adalah salah satu negara yang sedang berkembang dan mempunyai potensi besar untuk menjadi negara maju serta berkepribadian luhur.Kekayaan sumber daya alam yang melimpah dengan sumber daya manusia yang hampir 210 juta jiwa seharusnya sudah cukup bagi Indonesia untuk menjadi sebuah negara maju yang di idam-idamkan para pencetus sejarah terbentuknya bangsa ini.
Namun,tak seperti yang kita bayangkan,negara yang seharusnya merangkak menuju negara yang maju ini malah memberikan kita suguhan-suguhan masalah yang seharusnya tak terjadi.Masalah-masalah tersebut timbul dari mulai rakyat biasa sampai petingi-petinggi negeri.Salah satu masalah yang saat ini terus menjamur adalah Korupsi.Kata korupsi mungkin tak asing lagi ditelinga kita.Sudah menjadi masalah yang begitu awet melekat di negeri yang katanya kaya sumber daya alam ini.Dilansir dari detiknews.com sepanjang  tahun 2017 ini KPK telah melakukan penanganan tindak pidana korupsi dengan rincian: penyelidikan 26 perkara, penyidikan 27 perkara, penuntutan 24 perkara, inkracht 16 perkara, dan eksekusi 20 perkara. Dan total penanganan perkara tindak pidana korupsi dari tahun 2004-2017 adalah penyelidikan 874 perkara, penyidikan 594 perkara, penuntutan 489 perkara, inkracht 406 perkara, dan eksekusi 434 perkara,angka yang tinggi bukan?
Tindak pidana korupsi ini begitu meresakan rakyat,bagaimana tidak ? pemerintah yang gembar-gembor menyuarakan anti korupsi bahkan menjadi agen koruptur yang begitu asyik bermain dibalik kursi kekuasaan.KPK yang seharusnya mengusut tuntas masalah korupsi seolah diam dan pura-pura menutup telinga atas kasus yang menyeret uang rakyat bangsa kita.
            Seperti yang saya katakan diatas,masalah yang sedang dihadapi oleh bangsa ini,bukan hanya datang dari para petingi-petinggi negeri tapi juga dari kalangan rakyat biasa.Tindakan kriminal dari tahun ketahun bahkan dari hari kehari terus meningkat.Hal ini juga yang menyebabkan angka kejahatan terus saja bertambah,bahkan pada tahun 2013 saja misalnya, dalam 1 menit 32 detik terjadi satu kali tindak kejahatan di Indonesia.
Artinya dengan jumlah yang ada,kejahatan di Indonesia menjadi masalah yang perlu menjadi perhatian khusus.Tingkat kriminalitas yang terus meningkat menunjukkan bahwa negara ini masih jauh dari kata maju.
            Korupsi,kejahatan,tak hanya itu saja masalah yang diahadapi negeri ini.Itu hanya segelintir contoh yang bisa saya paparkan.Sebagai informasi untuk kita semua,berikut 10 masalah besar yang sedang dihadapi oleh Indonesia menurut survey yang dilakukan terhadap salah satu stasiun televesi swasta nasional di indonesia yang saya kutip dari situs https://freddysetiawan.wordpress.com/.
1. Persoalan kestabilan ekonomi
2. Korupsi
3. Kemiskinan
4. Pengelolaan BBM
5. Sistem Pendidikan
6. Pengangguran
7. Tingginya Harga Pangan
8. Bencana Alam
9. Kelaparan dan Krisis Pangan
10.Krisis Kepemimpinan
            Bisa kita lihat di atas,bagaimana masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh Indonesia.Mungkin kita adalah salah satu korban masalah diatas atau mungkin sebaliknya kita adalah penyebab masalah diatas.Sekarang pertanyaan besarnya adalah kenapa masalah diatas muncul,apa sebenarnya penyebabnya?
Dari 10 masalah besar diatas saya ingin berfokus pada poin no 2 dan no 10.Menurut saya poin no 10 pun harus dirubah redaksinya,bukan krisis kepemimpinan namun krisis pemimpin yang yang menjunjung tinggi nilai-nilai keTuhanan dan berakhlak mulia.Negara yang berpenduduk hampir 210 juta jiwa ini tidak mungkin mengalami krisis kepemimpinan atau pemimpin.Kita punya sumber daya manusia yang melipah,hanya saja masalahnya adalah pemimpin seperti apa yang yang cocok dan pas untuk Indonesia kita ini.Sekarang mari menelisik lebih dalam apa sebenarnya yang menyebabkan 2 masalah diatas,sebelum lebih jauh membahasnya sudahkah kita tau apa itu korupsi? Dari mana asalnya ? dan kenapa ia bisa menjamur di negeri kita ini ?
Berdasarkan KBBI korupsi berarti penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain.Dan menurut Jenderal Soemitro,korupsi di Indonesia sendiri bermula ketika masa pemerintahan orde baru mengubah sistem perpajakan dimana perhitungan pajak yang sebelumnya ada ditangan pemerintah setempat kemudian diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah pusat.Mulai dari berlakunya sistem sentralistik inilah tindak pidana korupsi di Indonesia terus menjamur dan membudaya hingga saat ini.Ada banyak alasan kenapa banyak orang melakukan tindak pidana korupsi,diantaranya adalah terjadi akibat adanya perubahan gaya hidup yang overcentralistic atau sentralistik yang berlebihan.Di mana setiap orang terdorong menjadi konsumerisme dengan berdirinya berbagai pusat perbelanjaan, serta tingginya keinginan untuk memiliki sesuatu.Gaya hidup yang konsumtif inilah yang membuat beberapa individu memiliki sifat serakah dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.
Menurut saya faktor terpenting yang menyebabkan seseorang melakukan tindak pidana korupsi adalah kurangnya keimanan dan pemahaman tentang nilai-nilai yang di ajarkan oleh agama.Karena pada hakikatnya keimanan akan membentuk seseorang untuk menunjukkan prilaku yang baik.Keserakahan tidak akan timbul jika kita paham akan nilai bersyukur.Karena dengan  bersyukur akan membuat individu merasa cukup dengan apa yang dia miliki.
Kemudian Indonesia juga mengalami krisis pemimpin yang bermoral.Orang-orang besar dengan sederet gelar berhamburan di seluruh penjuru negeri.Bahkan saat ini mereka banyak mengisi kursi pemerintahan yang ada.Akan tetapi sederet gelar kehormatan tak menjadikan mereka sebagai makhluk yang bermoral.Memang tak semua,tapi mayoritas seperti itu.Berita buruknya kualitas pemimpin sekarang bahkan mudah sekali kita temui di berita televisi atau bahkan media sosial.Ada yang terang-terangan mengeluarkan kata-kata kotor didepan banyak orang,bahkan saat di liput media,ada pula yang kedapatan sedang tidur saat rapat berlangsung,ada pula yang dengan asyiknya menonton video tak senonoh saat paripurna sedang berjalan.Yah begitulah negeri kita sekarang.
Indonesia tak pernah kekurangan orang-orang berilmu,tak juga kehilangan mereka yang cinta tanah air.Terbukti dengan adanya beberapa kursi pemerintahan saat ini yang bahkan di isi oleh orang-orang tak terduga yang sebelumnya bahkan mereka lama tak di Indonesia.Ini artinya Indonesia tak pernah mengalami krisis pemimpin.Akan tetapi yang berilmu tersebut kadang tak beriman.Sehingga ketika membuat kebijakan,yang dipikirkan hanya keuntungan pribadi semata,dan terkadang pula yang berilmu ini tak paham dan tak menerapkan nilai-nilai ketuhanan atau ke agamaan sehingga mudah sekali untuk berlaku tak sesuai arah.Lagi-lagi masalah besar yang diahadapi oleh bangsa ini tak luput dari pengaruh agama.Korupsi,kejahatan,krisis pemimpin,semuanya timbul akibat suatu masalah yang begitu fatal.Masalah yang saat ini terus dicari solusinya yaitu krisis moral.
Krisis moral inilah yang mungkin masih menjadi penghambat Indonesia untuk menjadi sebuah negara maju.Lantas apa yang harus kita lakukan sebagai pemuda? Haruskah kita memeberi tahu mereka yang saat ini ada dikursi pemerintahan,kemudian membenahinya? Suatu hal yang tidak mungkin dilakukan.Apa artinya kita yang masih fakir ilmu ini dibanding mereka yang punya segudang pengalaman dan sederet gelar itu.Kita mungkin tak bisa mengubah yang sudah terjadi sekarang,tapi kita bisa mengubahnya untuk masa depan.Menyiapakn generasi millenials yang baik menurut saya adalah kuncinya.Genarasi inilah yang nanti akan menjadi pemimpin-pemimpin masa depan.
            Generasi Millennial adalah terminologi generasi yang saat ini banyak diperbincangkan oleh banyak kalangan di dunia diberbagai bidang, apa dan siapa gerangan generasi millennial itu?. Millennials (juga dikenal sebagai Generasi Millenial atau Generasi Y) adalah kelompok demografis (cohort) setelah Generasi X.Peneliti sosial sering mengelompokkan generasi yang lahir diantara tahun 1980 an sampai 2000 an sebagai generasi millennial. Jadi bisa dikatakan generasi millennial adalah generasi muda masa kini yang saat ini berusia dikisaran 15 – 34 tahun.
            Di Indonesia studi dan kajian tentang generasi millennial belum banyak dilakukan, padahal secara jumlah populasi penduduk Indonesia yang berusia antara 15-34 tahun saat ini sangat besar, 34,45%. Tahun lalu memang ada sebuah majalah bisnis yang tajuk utamanya membahas generasi millennial, tapi sayang coverage liputanya masih sebatas kaitannya generasi millennial dengan dunia pemasaran, belum masuk secara substansi ke ruang lingkup kehidupan mereka secara menyeluruh.Dibanding generasi sebelum, generasi millennial memang unik, hasil riset yang dirilis oleh Pew Researh Center misalnya secara gamblang menjelaskan keunikan generasi millennial dibanding generasi-generasi sebelumnya.Yang mencolok dari generasi millennial ini dibanding generasi sebelumnya adalah soal penggunaan teknologi dan budaya pop/musik. Kehidupan generasi millennial tidak bisa dilepaskan dari teknologi terutama internet, entertainment/hiburan sudah menjadi kebutuhan pokok bagi generasi ini.
            Generasi millenials atau generasi Y ini mempunyai ciri khas yaitu inovatif dan kreatif.Mereka berpotensi besar untuk menjadi orang-orang hebat tahun 2025 nanti.Akan tetapi kehidupan mereka yang begitu akrab dengan lalu lalang kehidupan dunia maya atau internet ditakutkan akan membuat mereka terikut arus kehidupan barat dan mengadopsinya secara mentah-mentah.Informasi yang mereka dapatkan dan mereka akses di internet setiap harinya ditakutkan akan mempengaruhi perkembangan karakter dari individu generasi ini.Sayang,kalau nantinya generasi yang memiliki sifat kritisi ini tidak bisa dimanfaatkan potensialnya.Karena,sebagai generasi muda yang saat ini berusia kisaran 14-25 tahun adalah generasi yang seharusnya dipersiapkan dengan baik untuk menjadi generasi pengganti pemimpin-pemimpin saat ini.Lantas bagaimana caranya agar generasi Y ini dapat terus mengembangkan potensialnya dengan baik namun  juga memiliki karakter kepribadian yang baik dan sesuai dengan ajaran agama islam.Karena pada hakikatnya adalah karakter islami itu sendiri yang harus dikembangkan terlebih dahulu,baru kemudian potensial yang lain.Karena karakter atau akhlak yang sesuai ajaran agama adalah pondasi utama untuk menciptakan pemimpin-pemimpin masa depan yang akan membawa Indonesia menjadi lebih baik.Lantas,bagaimana caranya?
            “Mentin” atau mentoring rutin adalah solusinya.Secara bahasa,mentoring berasal dari bahasa inggris mentor yang artinya penasehat,sedangkan menurut istilah ada beberapa definisi yang berbeda satu sama lain.Menurut M.Ruswandi dan Rama Adeyasa,mentoring merupakan salah satu sarana pembinaan islami (Tarbiyah Islamiyah) yang didalamnya ada proses belajar mengajar yang beroreintasi pada pembentukan karakter dan kepribadian islam.Jadi,secara umum mentoring merupakan kegiatan pendidikan yang mencakup didalamnya tentang mengajar,mendidik,melatih,dan membina yang dilakukan dengan pendekatan saling nasehat-menasehati yang didalamnya terdapat rasa saling mempercayai satu sama lain antar pelaku utama yaitu mentor dan mentee (peserta mentoring).Kegiatan mentoring ini juga ada akaitan eratnya dengan  mata kuliah agama islam dikampus.Di Indonesia sendiri ada beberapa kampus yang sudah menerapkan mentoring ini,dan salah satunya adalah kampus tempat saya kuliah.Di Universitas tempat saya kuliah misalnya,mentoring menjadi salah satu syarat untuk melengkapi mata kuliah agama islam pada semester satu.Dan untuk pelaksanaannya sendiri di koordinir oleh lembaga dakwah kampus dan fakultas masing-masing
            Mentoring saat ini menjadi suatu kegiatan wajib bagi mahasiswa baru dikampus.Menurut saya mewajibkan seluruh mahasiswa baru muslim dikampus untuk mentoring itu adalah seseuatu yang sangat baik.Karena seperti yang kita tahu bahwa generasi baru tersebut adalah generasi Y yang tadi telah kita bahas.Lalu,kenapa harus mentoring ? dan kenapa harus pada semester awal untuk pelaksanaanya ?
            Seperti yang kita tahu bahwa tujuan  kegiatan mentoring ini adalah untuk tarbiyah islmiyah,diamana kita di ajarkan tentang nilai-nilai islam.Mentoring ini juga bersifat fleksibel untuk pelaksanaanya.Tidak harus begitu formal dan serius,sehingga menyebabkan para generasi Y yang saat ini rata-rata sudah berstatus mahasiswa enggan untuk mengikutinya.Mentoring juga bisa dilaksankan di semua tempat asalkan tempat tersebut baik dan disepakati oleh mentor dan mentee.Para mentee atau peserta mentoring juga bisa request untuk tempat pelaksanaanya.Di samping itu juga,mentoring tidak selalu berisi kajian-kajian islam yang disampaikan dengan metode ceramah saja,di mentoring ini kita juga bisa isi dengan hal lain asal tidak mengurangi esensi dari tujuan mentoring itu sendiri misalnya denga jalan bersama atau olahraga bersama.Dengan begitu generasi Y (millenials) akan semakin tertarik dan tidak mudah bosan dalam mengikuti kegiatan ini.
            Ada beberapa keutungan yang akan diperoleh oleh generasi Y yang berperan sebagai mentee dalam kegiatan mentoring ini.Pertama,generasi Y akan memperoleh banyak teman yang baik.Karena dalam kegiatan ini kita akan sering berkumpul dengan orang lain,jadi mentee akan semakin banyak memperoleh teman yang pastinya baik.Dan teman yang baik ini,akan menuntun individu agar termotivasi untuk terus melakukan perbuatan baik juga.Kedua,bisa menjadi tempat curhat yang baik.Karena orang dalam kelompok mentoring ini insyaAllah adalah orang-orang yang baik,maka mereka dapat dipercaya bisa menjaga rahasia dengan baik pula,sehingga apabila ada mentee yang mempunyai masalah maka bisa langsung diceritakan.Hal ini juga bisa mengurangi kemungkinan bahwa generasi yang akrab dengan internet ini untuk meluapkan isi hatinya melalui media massa.Ketiga,melalui kegiatan mentoring ini juga  akan membentuk kepribadian yang utuh.Dengan semakin banyak kita mengenal Allah dan memahami ilmu-ilmu nya maka kita akan semakin tahu dengan jati diri kita sehingga akan terus terbentuk kepribadian yang utuh yang sesuai dengan apa yang di ajarkan oleh agama kita.Kemudian yang keempat,hidup akan semakin terarah.Dengan selalu dekat dengan orang-orang dan lingkungan yang baik,lama-kelamaan akan menjadikan kita terus menuju ke arah kebaikan.Manfaat selanjutnya mendapatkan wawasan keislaman,ini sesuatu hal yang pasti dalam mentoring.Dan yang terakhir adalah kita akan mendapatkan pahala.Apabila kegiatan ini dilakukan secara rutin maka semakin lama karakter generasi millenials akan semakin terarah dan terbentuk.Dan ancaman paham-paham luar tidak akan mudah memasuki kehidupan generasi ini karena sudah ada pondasi dasar.Pondasi inilah yang selalu harus di tingkatkan dan di kuatkan agar kuatnya arus perubahan zaman tidak ikut mengubah karakter generasi millenials.Hal inilah yang menurut saya menjadi alasan untuk memilih “mentin” atau mentoring rutin sebagai sarana nya.
            Rata-rata generasi millenials saat ini sedang duduk dibangku perguruan tinggi atau akan masuk perguruan tinggi.Karena mentin adalah sebuah sarana suplementasi nilai-nilai islam,maka mentin akan sangat baik jika dimulai saat pertama memasuki kehidupan kampus.Karena mentoring adalah salah satu penunjang mata kuliah agama islam,dan mata kuliah tersebut ada di semester satu maka mentoring juga dilaksanakan pada masa awal kehidupan kampus.Suatu berita baik bagi kita semua,bahwa mata kuliah agama tersebut ditempatkan disemester awal bukan pada semester akhir.Semester awal adalah masa yang sangat baik untuk membentuk karakter mahasiswa-mahasiswa baru yang masih belum terdokrin oleh hal-hal lain.Itulah kenapa kegiatan mentoring ini sangat baik jika dilakukan pada awal-awal kehidupan mahasiswa baru dikampus.
            Jika kita membaca berita nasioal,sempat ada isu bahwa menteri pendidikan akan mengganti mata kuliah agama yang semula ada di semester satu menjadi berada di semester tujuh.Bisa kita bayangkan jika mata kuliah agama dilaksanakan pada semester tujuh.Mata kuliah yang seharusnya menjadi pondasi awal ini harus di belakangkan terlebih dahulu,maka bisa kita katakan bahwa mentoring juga akan di laksanakan pada semester tujuh.Karena status mentoring dikampus hanya sebagai penunjang mata kulaih agama,maka mau tidak mau harus seperti itu.Generasi millenials yang sudah menjadi mahsiswa tingkat akhir akan sedikit sulit untuk di bentuk karakter dan kepribadiannya,karena sudah banyak semester yang mereka lewati dengan hal-hal yang kita tidak tau di isi dengan hal seperti apa dan bersama siapa.Harapan besar penulis saat ini ialah  menjadikan mentoring itu sendiri bukan hanya sekedar penunjang mata kuliah agama islam belaka,tetapi menjadi suatu mata kuliah resmi yang punya sks khusus.
            Terlepas dari apa yang terjadi saat ini,bahwa mentoring itu sangat diperlukan untuk generasi miilenials sekarang.Di zaman yang terus berekembang,teknologi yang semakin canggih diharapkan tidak mempengaruhi pembentukan karakter generasi millenials ini.Karena pada hakikatnya generasi inilah yang begitu didamba-damba untuk menjadi pemimpin bangsa masa depan.Masalah-masalah yang saat ini terjadi di negara kita seharusnya tak terjadi lagi dimasa yang akan datang.Sekaranglah waktunya,bagi kita untuk membawa negeri ini menjadi negera yang setara dengan negara maju diluar sana.Negara yang bebas dari korupsi,negara yang tingkat kriminalnya rendah,tingkat kemiskinan menurun,hutang negara berkurang dan yang pasti mempunyai pemimpin-pemimpin yang yang adil dan berakhlak baik sesuai tuntunan agama.Genereasi millenials yang saat ini diberi suplemen nilai-nilai islam akan menjadi harapan bagi kita semua untuk menjadi pemimpin-pemimpin negeri yang berkarakter baik sekitar 5-10 tahun lagi,kita akan melihat kursi-kursi kekuasaan itu di isi oleh para generasi emas millenials ini pada tahun 2025 nanti.



DAFTAR PUSTAKA


https://hasanuddinali.com/2015/02/07/generasi-millennial-indonesia-tantangan-dan-peluang-pemuda-indonesia/
https://freddysetiawan.wordpress.com/2008/07/03/10-masalah-terbesar-bangsa-indonesia/
http://www.boyyendratamin.com/2015/09/kriminalitas-di-indonesia-dalam-1-menit.html
https://www.merdeka.com/peristiwa/ini-awal-mula-korupsi-di-indonesia-menurut-jenderal-zaman-soeharto.html
detiknews.com

https://ramadian05.blogspot.co.id/2012/08/apa-si-itu-mentoring.html?m=1





Komentar

Generasi Mentoring

Spesies Khas Gunung Tangkuban Perahu

Vaccinium varingifolium Pada praktik kuliah lapangan  maret 2017  y ang lalu, kam i Menyempat ­- kan diri untuk mengunjungi salah satu tempat wisata yang identik dengan kota Bandung, yait u Tangkuban perahu. Asal mula terjadinya gunung ini dikisahkan dalam legenda rakyat yang terkenal yaitu kisah legenda Sangkuriang . Memandang kawah gunung dan menikmati suasana di sekitarnya mampu menarik banyak pengunjung, khususnya pada hari libur terutama bagi kami para mahasiswa yang sedang melakukan praktik kuliah lapangan dan belum pernah mengunjungi tempat ini. Pada saat saya dan rombongan mengunjungi tempat ini,suasana disekitar kawasan tangkuban perahu di penuhi oleh banyak pengunjung yang berasal dari berbagai daeah. Cuaca pegunungan yang dingin ditambah rintik-rintik hujan yang kecil  tak menghalangi semangat kami untuk terus melihat-lihat daerah sekitar pegunungan. Gunung yang terk enal denngan cerita Sangk...

TULISKAN MIMPIMU

Mimpi, saya yakin semua punya mimpi. Bahkan berjuta mimpi, mimpi yang besar dan mimpi yang menjulang tinggi. Yah, mimpi adalah tujuan hidup, semangat hidup, dan aktivitas hidup. Karena mimpi membuat kita semangat bekerja dan berusaha untuk mencapainya, dengan begitu hidup kita akan dipenuhi dengan hal-hal positif dalam mewujudkan mimpi-mimpi kita. Mimpi juga merupakan aktivitas hidup, kita punya mimpi untuk menjadi orang yang cerdas dan tentunya aktivitas kita harus mencerminkan orang yang ingin menjadi cerdas., seperti belajar dan sebagainya. Sejak TK kita sudah ditanyakan cita- cita oleh guru, dan waktu itu saya yakin kita semua bisa menjawabnya. Ada yang pengen jadi dokter, guru, pilot, polisi, dan masih banyak lagi. Coba ingat, kalian pengen jadi apa waktu di TK ?.... Apa yang kita sebut diatas, pengen jadi dokter, guru, pilot, dan polisi, semuanaya adalah mimpi. Mimpi yang ingin kita capai di hari kemudian. Yah semua adalah mimpi. Tapi sekarang apakah kita masih setia d...

HAKIKAT SABAR

“BERSABAR” Bersabar itu bertabah menerima ujian. Bersabar itu bertahan menahan kemarahan, bersabar juga bermakna ketawakallan. Bagi Adam bersabar itu adalah ketika ia harus menerima ketetapan dan harus di keluarkan dari Surga. Bagi Ibrahim bersabar itu adalah ketika ia harus menyembelih ismail di depan matanya. Bersabar bagi Yusuf adalah ketika ia harus menerima ujian dari saudara-saudarnya. Bagi Ayyub bersabar adalah mengembalikkan semuanya kepada Allah, tatkalah ujian sakit bertahun-tahun yang di derita. Bagi Yunus bersabar itu adalah bertahan dalam kegelapan perut ikan. Bersabar bagi musa ialah ketika dia berguru dengan Khidir yang aneh sifatnya. Bersabar bagi Sulaiman adalah berusaha tak gelap mata dengan kemewahan yang serba ada. Bersabar bagi Nuh adalah ketika harus berdakawah berabad lamanya. Dan maryam beroleh anugerah mulia tanpa di sentuh pria, itu juga sabar. Asiyah yang bersuamikan durjanah Fir’aun yang menyejarah, itu juga sabar. Bagi Muhammad SAW bersabar it...